Soal Upeti, Dulu Anggota DPR Sopan-Sopan
Anggota DPR 1999-2004 Djoko Susilo mengakui praktek
pemberian upeti atau jatah dari BUMN dan mitra kerja DPR sudah marak
sejak dulu. Tapi dia menekankan bahwa di masanya, praktek ini lebih
halus. »Dulu temen-temen di DPR masih sopan, paling-paling sih mereka
cuma terima tiket kelas bisnis, dan diundang untuk kasih ceramah dapat
honor,” kata politikus Partai Amanat Nasional ini, Selasa 30 Oktober
2012. Djoko kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Swiss.
Selain
tiket pesawat, biasanya 'jatah' untuk anggota DPR berupa kamar hotel
dan fasilitas lain. Mitra kerja komisi, kata dia, akan memfasilitasi
anggota dewan untuk mengunjungi konstituen di daerah pemilihan,
sekaligus menyelenggarakan acara di daerah tersebut.
Menurut
Djoko, anggota DPR dulu tidak pernah meminta terang-terangan sejumlah
uang atau fasilitas dari mitra kerja. "Saya rasa anggota DPR yang
sekarang ini agak terlalu keras,” ujar dia. Djoko menunjuk kasus yang
dituturkan Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro yang mengaku pernah
dimintai gula 2.000 ton oleh anggota parlemen.
Makin
maraknya praktek sapi perah BUMN dan mitra kerja oleh DPR ini membuat
Djoko prihatin. Apalagi, kata dia, fasilitas dan gaji anggota DPR
sekarang sudah jauh lebih besar dibandingkan dulu.
Sekarang,
kata Djoko, anggota DPR mendapat dana untuk reses (kembali ke daerah
pemilihan), kunjungan kerja dan pembahasan undang-undang. "Dulu, uang
reses tidak ada," katanya.