Jajanan Langkah di Kaki Gunung Kerinci
Jambi--Bila anda
liburan sedang ke Kerinci, mendaki gunung, atau berwisata ke hamparan
kebun teh Kayu Aro di kaki Gunung Kerinci, provinsi Jambi, jangan
lewatkan mengunjungi Pasar Bedeng Delapan Kayu Aro yang hanya ada tiap
hari Minggu.
Banyak jajanan unik yang dijual di tempat ini. Uniknya karena jenis
jajanannya cukup banyak dan multikultural yang juga menggambarkan
keragaman masyarakat di Kayu Aro di kaki gunung Kerinci.
Sebagian besar warga Kayu Aro berasal dari Jawa, yang datang sebagai
kuli kontrak yang didatangkan Belanda saat perusahaan Belanda Namlodee
Venotchaat Handle Verininging Amsterdam (NV HVA) membuka perkebunan ini
pada 1928. Pasar ini juga sudah ada sejak zaman Belanda saat perkebunan
teh mulai dibuka.
Mereka yang berasal dari Jawa lalu menetap di Kayu Aro. Sahingga
tidak heran, bila jajanan tradisional Jawa yang sudah langka mudah
dicari di pasar Bedeng Delapan Kayu Aro, seperti cenil, sengkulun,
gemblung hingga tiwul.
Selain itu juga ada jajanan khas Minang seperti onde-onde, lamang
golek, bakwan, dan pinukuik. Orang Minang juga banyak di Kayu Aro,
karena Kayu Aro juga perbatasan antara Sumatera Barat dengan provinsi
Jambi. Dan tentu saja ada jajanan khas kerinci, penduduk lokal. Jajanan
khas Kerinci ini seperti dodol kentang dan sirup kulit kayu manis.
Cobalah masuk ke dalam pasar. ada banyak jajanan enak yang hanya
dijual di atas meja-meja kayu di lapang-lapak. Ada si mbak yang menjual
sengkulun, gemblung, tiwul dan cenil. Sengkulun dari tepung gaplek yang
berwarna coklat tua itu ditaburi dengan kelapa parut dan dibungkus daun
waru. Aroma daun warunya yang khas menambah nikmatnya menyantap
sengkulun manis yang rasanya mirip nasi ini.
Makanan lainnya cenil yang merah jambu dengan siraman cairan gula
merah juga dibungkus daun waru. Dan harganya amat murah, masing-masing
satu porsi hanya Rp2 ribu.Sedangkan sepotong sengkulun dan gemblung
harganya hanya Rop400 rupiah. Sengkulun ini lapis atasnya merahkjambu
dan bawahnya putih. Terbuat dari tepung ketan dicampur kelapa dan gula
lalu dikukus diatas daun pisang. Sedangkan gemblung dari beras ketan
dicampur parutan kelapa lalu dikukus dan digoreng. Harganya hanya 500.
Banyak juga jajanan tradisional yang sudah langka masih dijual di
Pasar ini, seperti berondong jagung yang dibulatkan sebesar bola tenis
dan lengket karena dibalur gula tebu yang juga dibuat di Kayu Aro.
Jajanan lainnya juga tak kalah unik, seperti sarang burung dari parutan
ubi jalar, roti kukus, kue cucur dan ondol-ondol beras ketan berwarna
pink serta ondol-ondol kacang merah.
"Ondol-ondol kacang merah ini yang paling khas Kayu Aro, karena
terbuat dari kacang merah yang banyak ditanam di sini," ujar Mbak Ros
penjual jajanan di Pasar Bedeng Delapan.
Ondol-ondolnya unik, sebesar bola golf, isinya kacang merah rebus
yang digiling kasar, dicampur irisan guLa merah dan parutan kelapa. Lalu
dipanaskan dan dibulatkan. Dibalur dengan larutan tepung beras dan
digoreng. Sebuah ondol-ondol kacang merah yang sarat protein ini dijual
tiga buah seharga Rp 1000.
Ada juga pecel khas Kayu Aro yang enak. Sayurnya terdiri dari daun
singkong, mi kuning, irisan haus kol mentah, irisan daun kol yang
direbus, toge dan irisan labu siam rebus yang disiram kuah kacang dan
kerupuk ubi. Untuk mencari jajanan yang sudah langka, silahkan datang ke
Pasap Bedeng Delapan Kayu Aro.