Museum Sumpah Pemuda yang Terlupakan
Tempo Doeloe
Tempo Sekarang
JAKARTA - Kesan kumuh, suram, dan pengap terlanjur melekat di berbagai museum di Tanah Air. Akibatnya, museum kerap kali dianggap tempat yang tidak menarik untuk didatangi.
Nasib ini menimpa salah satu museum sejarah di pusat kota. Letaknya yang terhimpit bangunan-bangunan besar membuat orang-orang abai ada aset berharga bangsa di sana.
Terletak di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, itulah museum Sumpah Pemuda. Di gedung inilah Kongres Pemuda II digelar dan Sumpah Pemuda yang bersejarah itu dideklarasikan pada 28 Oktober 1928 lalu.
Ketika mengunjungi Museum Sumpah Pemuda baru-baru ini, Okezone harus menunggu lama hingga bertemu dengan dua orang pengunjung. Beda halnya dengan pemandangan di berbagai pusat perbelanjaan. Ribuan orang setiap harinya datang silih berganti.
Salah seorang pengunjung museum Sumpah Pemuda yang ditemui Okezone, Sri Merdikawati mengaku, datang ke sana bukan karena momentum Sumpah Pemuda, tetapi keingintahuannya tentang sejarah bangsa.
"Kebetulan, ada materi kuliah yang berhubungan dengan Sumpah Pemuda. Saya jadi bertanya-tanya, bener enggak sih materi yang saya dapat itu sesuai dengan sejarah yang kita pelajari?" ujar Sri.
Mahasiwa semester satu Ilmu Manajemen di sebuah perguruan tinggi swasta itu mengamini, anak-anak muda zaman sekarang memang lebih sering hura-hura dan tidak terlalu suka datang ke museum. Pasalnya, kata Sri, tampilan museum memang tidak menarik untuk dikunjungi. Padahal, di museumlah kita bisa belajar tentang sejarah yang tak lekang dimakan waktu.
"Sejarah itu tidak pernah berubah, tetapi orang-orangnya yang berubah," imbuhnya.
Gadis berjilbab itu mengimbuh, minimnya pengetahuan pemuda masa kini tentang sejarah karena mereka telah didominasi budaya asing. "Akibatnya, kita lupa akan nasionalisme sebagai pemuda bangsa Indonesia," tegasnya.
Berbeda dengan Sri, Mala, pengunjung lainnya, mengaku sangat antusias datang ke museum Sumpah Pemuda untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sumpah Pemuda. "Kita kan sebagai generasi pemuda, biar tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda, dan sekaligus memperingati Sumpah Pemuda," ujar Mala.
Mala juga bertutur, momentum peringatan hari Sumpah Pemuda seharusnya bisa dimaknai sebagai para pemuda Indonesia sesuai isi Sumpah Pemuda itu sendiri. "Pemuda-pemudi Indonesia generasi sekarang harus lebih mengenal sejarah Indonesia dan menjunjung tinggi kesatuan Indonesia," pungkasnya.(rfa)
FOTO DIORAMA
Spoilerfor :
Spoilerfor :
Spoilerfor :
Spoilerfor :
Spoilerfor :
Museum ini memang butuh pemeliharaan yang baik untuk bisa dikenang semangat persatuan para pahlawan dalam membangun NKRI kepada anak cucu.