Pelangi api yg unik-(Circum Horizontal Arc)


Jika Anda sangat beruntung, Anda mungkin melihat pelangi api sekali atau dua kali dalam hidup Anda. Pelangi Api (Fire Rainbow) nama yang seperrtinya bagus untuk dijadikan judul novel fiksi seperti "Harry Potter dan Pelangi Api" .. hehehe. Namun fenomena ini bukan fiksi. Jika Anda berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat maka pelangi api adalah sesuatu yang akan anda ingat selamanya.



Nama ilmiah dari pelangi api adalah busur circumhorizontal atau Circum Horizontal Arc (CHA). Diberi nama pelangi api karena terlihat seperti pelangi yang secara spontan terbakar di langit. Atau seperti pelangi yang ditiup oleh peri atau goblin agar manusia tidak bisa menemukan panci emas di ujungnya! .. hehehe.


Penjelasan sebenarnya mengenai pelangi api terdapat dalam buku-buku teks ilmu pengetahuan bukan pada novel fiksi. Sebuah CHA adalah semacam halo - yang merupakan fenomena optik. Dia muncul di sekitar bulan - atau Matahari. Anda mungkin sering melihat sebuah (lingkaran) cahaya disekitar sumber cahaya yang kuat - saat kita lihat lampu di jalan yang berkabut misalnya.


Meskipun ada berbagai jenis halo optis, untuk CHA, terjadinya disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh kristal es di awan cirrus. Refraksi/pembiasan terjadi ketika kecepatan cahaya berkurang di dalam media tertentu. Pembiasan yang terjadi ketika cahaya yang melewati atmosfir yang tanpa awan masuk ke atmosfir yang mengandung awan. Dalam hal ini, haruslah awan jenis cirrus.


Sebuah awan cirrus adalah awan yang kurus dan tipis, sering dengan jumbai yang mencuat seperti rambut acak-acakan! Mereka bisa sangat luas - menutupi langit hingga Anda tidak dapat melihat di mana ujung-ujungnya. Awan cirrus terbentuk pada ketinggian yang sangat tinggi - lebih dari delapan ribu meter. Hanya ada kelembaban yang sangat sedikit pada ketinggian itu dan itu sebabnya mereka begitu kurus!

 
Jadi, apa yang terjadi ketika cahaya menimpa awan cirrus dan kondisi khusus apa yang diperlukan untuk membentuk pelangi api? Pembiasan cahaya menyebabkan cahaya "putih" terbagi menjadi komponen-komponen warna yang berbeda (yang orang menyebutnya panjang gelombang). Atau bisa dibilang bahwa cahaya akan berubah arah dan terbagi ke semua warna yang berbeda. Itulah pelangi - atau dalam kasus ini, pelangi api!


Jadi, mengapa kita tidak melihat pelangi api sesering pelangi biasa? Untuk terciptanya pelangi api ini, awalnya matahari setidaknya berposisi lima puluh delapan derajat di atas cakrawala - dan Anda harus cukup beruntung untuk memiliki awan cirrus di sekitarnya pada saat yang sama! Keselarasan (alignment) kristal awan cirrus sangat penting agar cahaya terpisah menjadi warna pelangi seperti yang kita harapkan. Jika keselarasannya tepat, maka seluruh awan cirrus akan "meledak" menjadi nyala api pelangi!





 
Harus tepatnya kondisi yang diperlukan untuk terciptanya pelangi api, membuat siapa saja yang menyaksikannya termasuk orang yang beruntung. Jadi, mungkin tidak ada salahnya jika kita memanjatkan doa (make a wish) pada saat kita berkesempatan melihat fenomena ini. Ini mungkin  sangat tidak ilmiah, tetapi apakah Anda peduli? ... hehehe ^_^

Subhanallah




Source