Kebersamaan Umat Beragama Menjelang Natal
Umat Muslim dan Katolik di Kanada bulan Desember 2012 ini bersama-sama berkumpul memberikan bantuan pada rakyat miskin. Umat Muslim mengulurkan tangan pada Society of St. Vincent du Paul - sebuah organisasi Katolik, mengumpulkan makanan dan memberi sumbangan bagi lebih dari 100 keluarga miskin selama liburan Natal.
Moe Lacerte, presiden relawan dari St Vincent de Paul memberi keterangan pada London Free Press bahwa ia sangat bahagia mendapat banyak sumbangan dari masjid. "Saya merasa sangat senang dan bersyukur melihat ruangan ini penuh bantuan dan kebersamaan," ungkapnya.
Moe Lacerte, presiden relawan dari St Vincent de Paul memberi keterangan pada London Free Press bahwa ia sangat bahagia mendapat banyak sumbangan dari masjid. "Saya merasa sangat senang dan bersyukur melihat ruangan ini penuh bantuan dan kebersamaan," ungkapnya.
Umat Katolik dan Muslim Kanada Bersatu Memberi Bantuan
Tahun ini pertama kali yayasan Katolik ini meminta bantuan pada pihak masjid di Kanada, dan tak disangka mendapat sambutan baik.
Ali D. Chahbar dari pihak masjid mengatakan, "Kita semua menginginkan hal yang sama: kedamaian dan rasa hormat. Dan saya melihat peristiwa ini sebagai awal kerja sama yang baik."
"Kami bukan orang Kristen dan tidak merayakan Natal atau ikut dalam semangatnya, namun bila ada hal yang harmonis dan menimbulkan kebahagiaan, kami ikut di dalamnya. Bagi kami, semangat Natal adalah semangat kasih persaudaraan, dan mengapa kita tidak ambil bagian dalam hal tersebut?" jelas Chahbar lebih lanjut.
Pihak masjid mengumpulkan setidaknya 30 kotak bantuan, kebanyakan dikumpulkan dari siswa di sekolah-sekolah Islam setempat.
Kebersamaan umat beragama di Kanada merupakan teladan bagus bagi kerukunan umat di Indonesia. Umat Muslim memang tidak diperbolehkan memberi ucapan selamat serta ikut merayakan Natal, namun ada ruang-ruang tertentu bisa ikut ambil bagian untuk kerukunan serta kesejahteraan rakyat, sepanjang tidak melanggar batas iman.
Ali D. Chahbar dari pihak masjid mengatakan, "Kita semua menginginkan hal yang sama: kedamaian dan rasa hormat. Dan saya melihat peristiwa ini sebagai awal kerja sama yang baik."
"Kami bukan orang Kristen dan tidak merayakan Natal atau ikut dalam semangatnya, namun bila ada hal yang harmonis dan menimbulkan kebahagiaan, kami ikut di dalamnya. Bagi kami, semangat Natal adalah semangat kasih persaudaraan, dan mengapa kita tidak ambil bagian dalam hal tersebut?" jelas Chahbar lebih lanjut.
Pihak masjid mengumpulkan setidaknya 30 kotak bantuan, kebanyakan dikumpulkan dari siswa di sekolah-sekolah Islam setempat.
Kebersamaan umat beragama di Kanada merupakan teladan bagus bagi kerukunan umat di Indonesia. Umat Muslim memang tidak diperbolehkan memberi ucapan selamat serta ikut merayakan Natal, namun ada ruang-ruang tertentu bisa ikut ambil bagian untuk kerukunan serta kesejahteraan rakyat, sepanjang tidak melanggar batas iman.
Catatan:
Bagi teman-teman Kristen yang saat ini merayakan Natal, yakini apa yang diimani.
Bagi teman-teman Kristen yang saat ini merayakan Natal, yakini apa yang diimani.
Bagi teman-teman muslim yang ingin tahu dasar dan batasan seorang Islam menyikapi Natal, silahkan e-mail ke redaksi apakabardunia.
Salam damai :-)