Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

Dengan Harga $249, Bisakah Samsung Chromebook Mempopulerkan Cloud?

Oleh AFP Relax

Penawaran terbaru dari kerjasama antara Google dan Samsung adalah notebook ringan yang bisa menyala hanya dalam tujuh detik, perlindungan dari virus, penyimpanan cloud sebesar 100GB, dan harga $249 atau Rp2,3 juta.

Google dan Samsung baru saja meluncurkan Chromebook, upaya terbaru dan termurah mereka agar orang menyukai teknologi cloud. Laptop ini bisa dipesan di Amerika Serikat dan Inggris sejak Jumat, dengan bobot 1,1 kg, layar 11,6 inci, memori 16GB, dan terlihat mirip dengan MacBook Air.

Laptop ini menggunakan prosesor ARM yang lebih sering ditemukan di smartphone dan tablet. Chromebook akan menyala dalam kurang dari 10 detik, dan jika dibandingkan dengan Mac atau PC, sangat minim perangkat lunak atau sistem operasi. Namun itulah yang membedakannya. Peramban Chrome dari Google menjadi sistem operasi dan inti alat ini. Nyalakan laptop, buka peramban, dan semua aplikasi serta games yang dibutuhkan sudah ada di Google Drive.

Google tak pernah merahasiakan upayanya untuk membuat orang bergerak dari penyimpanan fisik ke cloud computing, namun sampai sekarang orang belum yakin akan menyukai sistem tersebut. Mereka merasa merindukan koleksi CD atau salinan Microsoft Office, namun keuntungnya cloud mulai muncul. Jika semua dilakukan di cloud, maka komputer tak akan terserang virus atau malware.

Dan jika dokumen, foto, serta spreadsheet tersimpan di cloud, maka ia bisa diakses dan disunting dengan berbagai alat yang berbeda setiap saat, asal ada hubungan internet. Kemudian dengan harga $249, yang menawarkan keuntungan finansial, bisa menjadi titik perubahan.

Kombinasi fitur, desain, dan harga inilah yang memungkinkan laptop ini sebagai komputer kedua untuk di rumah atau untuk dibawa anak ke sekolah. Laptop ini juga bisa digunakan untuk mengetik, perhitungan akuntansi, menjelajahi internet, bermain game, berbagi dan menyimpan foto, serta mendengarkan musik. Tak seperti tablet, laptop ini menawarkan keunggulan keyboard.

Penemuan Tak Sengaja yang Membuat Penemunya Kaya

Terkadang, peluang bisnis yang paling sukses dan menguntungkan berhasil dikembangkan tanpa rencana. Dari kejadian yang tidak terduga dan kemauan keras sang penemu, yang akhirnya membawa dirinya menjadi orang sukses dan kaya raya.

Berikut merupakan sebagian contoh orang-orang yang mendadak menjadi kaya raya karena kejadian yang tidak disengaja.


1. George De Mestral: Velcro

Mestral adalah seorang insinyur berkebangsaan Swiss. Pada suatu pagi yang cerah, dia berjalan melewati pedesaan. Dalam perjalanannya itu dia mengalami kesulitan saat harus melepas rontokan bunga thistle pada bajunya.

Dia pun berpikir bahwa hal itu mungkin bisa dijadikan sebuah temuan yang berguna. amenggunakan sebuah mikroskop, dia mempelajari rontokan thistle tersebut dan menemukan apa yang membuat tumbuhan itu lengket.

Dengan blatar belakang ilmuwan yang dimilikinya, dia pun menjadikannya sebuah produk yang ia namakan Velcro. Pada akhir 1950, dia mulai menjual produk itu. Pada tahun 1970, produk ini laris manis di pasar dunia hingga sekarang.


2. Percy Spencer: Microwave Oven


Percy Spencer adalah seorang sarjana teknik asal Amerika yang ditugaskan untuk meneliti sebuah mesin yang dapat mendeteksi pesawat musuh pada Perang Dunia 2 silam.

Pada waktu penelitiannya, dia secara tidak sengaja melelehkan sebuah permen di sakunya karena gelombang mikro yang terpancar dari mesin pendeteksi pesawat itu. Dia kemudian mencobanya pada jagung dan telur.

Akhirnya dia dan teman-temannya menyadari bahwa hal itu bisa dijadikan alat untuk memasak. Dia mengamankan temuannya itu dan mematenkannya pada tahun 1940. Dan penjualan produk itupun laris manis sampai saat ini.


3. Arthur Fry: Post-It Notes


Arthur Fry, seorang ilmuwan Amerika yang pada suatu hari minggu tahun 1973 di sebuah gereja, menemukan ide brilian ini.

Arthur mengalami momen tidak menyenangkan saat dia selesai membaca buku, dan saat dia ingin meneruskan membaca keesokan harinya dia lupa harus meneruskan dari halaman keberapa.

Dia pun berimajinasi jika saja dia menempelkan sebuah kertas kecil di antara halaman itu, hal itu akan menjadi pengingat yang lebih baik. Dan karena imajinasinya itulah dia menciptakan suatu produk yang akhirnya membuat dirinya kaya raya.


4. Joseph McVicker: Play-Doh


Tahukah anda, mainan 'malam' berwarna yang biasanya dipakai sebagai mainan anak-anak? Pada tahun 1952, seorang pria bernama Joseph McVicker hanyalah seorang pegawai biasa yang bekerja pada perusahaan bernama Kutol.

Pada suatu hari, adik ipar wanitanya menggagas suatu ide. Sang adik mengumpulkan cairan pembersih racun di tempatnya bekerja. Joseph pun melihat ini sebagai peluang bisnis untuk menghasilkan uang.

Dia pun memberikan pewarna ke sebuah adonan yang membuat adonan itu menarik. Beberapa waktu setelah itu, Joseph mendirikan sebuah perusahaan dan mendapatkan untung jutaan dollar.


5. Robert Chesebrough: Vaseline


Robert Chese Brough baru berumur 22 tahun saat dia memutuskan untuk bekerja di industri minyak. Pada suatu hari, dalam suatu sumur minyak, dia menemukan suatu cairan minyak yang biasanya disebut sebagai salah satu bahan batang lilin.

Namun dia melihat bahwa bahan tersebut dapat menyembuhkan luka pada kulit manusia. Jiwa kewirausahaannya mendorong dia untuk membawa bahan itu ke rumah dan menelitinya.

Setelah beberapa percobaan dan gagal, dia berhasil mengekstrak petroleum jelly yang akhirnya menjadi bentuk awal dari Vaseline. Pada tahun 1880, Robert mendadak kaya setelah dia menjual hasil penemuannya itu.


6. Leo Hendrik Baekeland: Bakelite


Pada tahun 1907, seorang ahli kimia Belgia bernama Leo Baekeland menemukan polimer Bakelite. Polimer ini merupakan bahan penting untuk peralatan dapur, radio dan telepon.

Dia secara tidak sengaja menemukannya saat berencana membuat pengganti lak (pelapis kayu), namun gagal. Dia pun mencoba memanaskan elemen gagal itu pada sebuah teko besi dan tidak menyangka dia telah menemukan Bakelite.

Pada tahun 1910, dia membangun perusahaan di bidang peralatan dapur dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan profit jutaan dolar.


7. Roy Plunkett: Teflon


Roy Plunkett merupakan seorang ilmuwan asal Amerika yang pada tahun 1938 tidak sengaja menemukan bahwa Freon yang dibiarkan begitu saja dapat berubah mengeras dan berwarna seperti putih lilin.

Namun bukannya membuangnya, dia memutuskan untuk meneliti dan menemukan bahwa material tersebut mengandung sesuatu yang tidak biasa.

Pada tahun 1945, ide tersebut dia beri merk dagang dan dalam beberapa tahun perusahaannya memperoleh profit miliaran dollar. Dia menyatakan pensiun pada tahun 1975.


8. William Henry Perkin: Mauveine


Henry Perkin adalah seorang ahli kimia asal Inggris yang menemukan Mauveine, pewarna sintetis pertama, saat dia berumur 18 tahun. Dia menemukan pewarna tersebut secara tidak sengaja saat mencoba memproduksi obat untuk malaria.

Tidak lama setelah itu, dia mempatenkan proses pembuatannya, dan satu tahun kemudian dia membangun sebuah pabrik bernama Greenford Green.

Ia memulai bisnisnya dengan menjual pewarna tersebut dan cukup laris. Pada akhir tahun 1860, Mauveine telah tersebar di seluruh negara dan William menjadi miliuner sebelum berumur 36 tahun.

Dia kemudian menjual perusahaannya untuk membeli sebuah laboratorium untuk melakukan penelitian lainnya.


9. Harry Coover: Super Glue


Hal paling lucu dibalik penemuan lem super paling populer sedunia ini adalah bahwa sebenarnya lem ini terbuat karena kegagalan sebuah eksperimen yang dilakukan oleh ahli kimia bernama Harry Coover.

Pada awalnya, pria ini bereksperimen membuat sebuah gun sight (kaca pembidik pada senjata) yang terbuat dari plastik menggunakan senyawa kimia cyanoacrylate.

Namun eksperimen itu gagal total dan berakhir menjadi lem berkekuatan super yang dinamakan 'Super Glue'. Produk ini menjadi sangat populer dan laris di pasar dan terjual sebanyak 2 triliun produk hingga sekarang. Hal ini merupakan kegagalan paling menguntungkan yang pernah ada.


10. Frank Epperson: Popsicle


Pada tahun 1905, seorang bocah bernama Frank Epperson secara tidak sengaja meletakkan campuran air dan bubuk soda dengan sebuah tongkat kecil di dalam sebuah gelas.

Dia tidak tahu kalau hal itu adalah awal mula ditemukannya es lolipop. Namun demikian, baru pada tahun 1923, dia merealisasikan kejadian itu menjadi sebuah ide.

Pada mulanya Frank membuka sebuah toko minuman dan menjual es lolipop yang saat itu dinamakan "Eppsicles". Selanjutnya, es ini berubah nama dan dipatenkan oleh perusahaan Popsicle. Pada tahun 1928, penjualan Popsicle tersebut lebih dari 60 juta kemasan di seluruh dunia.

10 Selebriti dunia yang gagal dalam berbisnis

Saat ini banyak selebriti yang terjun ke dunia bisnis. Beberapa di antaranya membuka usaha seperti restoran atau berkolaborasi dengan desainer terkenal untuk menjual pakaian, sepatu dan parfum.

Dari cukup banyak selebriti mencicipi bisnis itu, ada yang berhasil dan tak sedikit juga yang kurang seberuntung rekan-rekannya. Kegagalan manajemen, kurangnya waktu dan komitmen serta tak adanya inovasi adalah beberapa penyebab bangkrutnya usaha atau bisnis para selebriti. Seperti dikutip Glamour Vanity, berikut 10 selebriti yang gagal dalam usaha.

1. Britney Spears (Nyla Restoran)
http://hermawayne.blogspot.com
Britney Spears merupakan salah satu selebriti yang bangkrut dalam usaha restorannya bernama Nyla. Restaoran Nyla dibuka pada Juni 2002 di hotel Dylan, Manhattan. Adanya beberapa pelanggaran kode kesehatan di restoran tersebut, akhirnya bisnis restoran Britney mulai mengalami masalah keuangan. Kemudian restoran Nyla mencoba untuk menghindari terjadinya kebangkrutan total dengan mengubah menu makanan menjadi hidangan Italia (awalnya Asia). Perubahan tersebut tidak dapat menyelamatkan restoran itu. Kurang dari 6 bulan setelah dibukanya Nyla, pelantun 'Oops I Did It Again' itu terpaksa menutup restorannya.

2. Steven Spielberg (Restoran Dive!)
http://hermawayne.blogspot.com
Steven Spielberg dan CEO Dreamworks, Jeffrey Katzenberg membuka restoran Dive! pada 1994 di Los Angeles dan 1995 di Las Vegas. Restoran ini bertemakan kapal selam. Setiap setengah jam, restoran ini akan mensimulasikan seolah-olah seperti menyelam dengan lampu merah berkedip di sekitar ruangan. Selain dari makanan, restoran ini juga mendapat penghasilan tambahan dengan menjual souvenir laut. Pada awalnya usaha Steven Spielberg dan Jeffrey Katzenberg sukses, tetapi restoran ini tidak bisa membuat para pelanggannya tertarik lagi. Sehingga restoran Dive! di Los Angeles dan Las Vegas ditutup pada tahun 1999.

3. Nicky Hilton (Nicky-O Hotel)
http://hermawayne.blogspot.com
Sebagai keturunan keluarga Hilton, Nicky Hilton merasa memiliki bakat dalam bisnis hotel. Ia pun berencana membuka jaringan hotelnya sendiri dengan membangun hotel mewah yang memiliki 94 kamar di 2 lokasi, yaitu Miami dan Chicago. Adik Paris Hilton itu sampai menyewa Roberto Cavalli untuk merancang suite hotel. Hotel mewah tersebut awalnya dijadwalkan dibuka pada 2007, namun selalu terjadi penundaan. Hingga Nicky Hilton kemudian digugat oleh partnernya dan mengatakan bahwa Hilton telah berjanji untuk mempromosikan hotel tersebut, tetapi faktanya ia berbohong kepada mitranya.

4. Natalie Portman (Vegan-Friendly Footwear)
http://hermawayne.blogspot.com
Natalie Portman meluncurkan usaha toko sepatunya sendiri yang dinamakan vegan-friendly. Hal itu karena selama ini Natalie dikenal kerap memakai pakaian dan sepatu yang bukan terbuat dari kulit hewan. Dia berkolaborasi dengan desainer Te Casan untuk meluncurkan vegan-friendly di awal 2008. Namun, sepatunya terbilang mahal dengan harga $ 200 atau Rp 1,8 jutaan untuk sepasang, dan tak lama setelah itu pada Desember 2008, Te Casan menutup toko karena penjualannya gagal.

5. Kardashian Bersaudari (The Kardashian KARD)
http://hermawayne.blogspot.com
Pada 2008, Kim Kardashian dan 2 saudarinya, Kourtney dan Khloe meluncurkan kartu kredit pra-bayar berlabel "The Kardashian KARD". Kakak beradik itu sangat bersemangat untuk membuat produk keuangan sendiri. Namun setelah seorang konsumen mengeluh tentang biaya kartu yang sangat tinggi, akhirnya bisnis mereka tersebut sirna dan ketiganya mundur dari perusahaan yang menaungi kartu kredit itu. Kardashian bersaudari juga mengaku tidak tahu menahu tentang biaya kartu yang tinggi.

6. Heidi Montag (Heidiwood Clothing Line)
http://hermawayne.blogspot.com
Heidi Montag membuka bisnis fashion pada 2008. Koleksi pakaiannya dijual di Anchor Blue stores dengan harga berkisar $ 10 sampai $ 60 atau Rp 90 ribu - Rp 540 ribuan dan dirancang untuk gadis remaja. Sayangnya, para pengkritik mendeskripsikan bahwa baju-baju yang tergolong tidak mahal tersebut terbilang sebagai produk gagal atau tidak layak untuk dipakai. Hanya 7 bulan setelah peluncuran, Heidiwood tak ada lagi di Anchor Blue. Manajemen toko memutuskan untuk tidak memperbaharui kontrak dengan Montag.

7. Jennifer Lopez (Restoran Madre)
http://hermawayne.blogspot.com
Jennifer Lopez membuka restoran bernama Madre pada 2002 di Pasadena, California. Restoran ini menawarkan makanan Latin dengan hidangan seharga $ 30 dan $ 50 atau Rp 270 ribu dan Rp 450 ribu. Namun Madre hanya berhasil bertahan selama 6 tahun dan ditutup pada 2008. Kegagalan bisnis yang dialami oleh J-Lo bukan hanya pada restorannya saja, melainkan juga pada bisnis fashionnya. Pada 2003, J-Lo membuat clothing line yang kemudian ditutup setelah 4 tahun berdiri.

8. Eva Longoria (Restoran dan Klub Malam Beso)
http://hermawayne.blogspot.com
Pada 2008, bintang serial TV 'Desperate Housewives', Eva Longoria, bermitra dengan koki Todd English untuk membuka restoran yang dinamakan Beso, sebuah restoran steak latin. Usahanya tersebut cukup berhasil dan pada 2009, Eva memutuskan untuk membuka 1 lagi di Las Vegas dengan menggabungkan restoran dan klub malam. Akan tetapi restoran dan klub malam milik Eva dilaporkan kehilangan lebih dari $ 76.000 per-bulannya dan telah memiliki utang sebesar $ 5,7 juta. Pada bulan Januari, klub malam tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan dan akhirnya ditutup.

9. Kanye West (Pastelle Clothing Line)
http://hermawayne.blogspot.com
Kanye West dikenal akan kecintaannya terhadap fashion dan kemudian mencoba peruntungannya di industri pakaian pada 2009. Tapi hanya dalam 2 hari setelah foto Pastelle yang diposting di internet, bisnis itu kemudian jatuh. Kegagalan bisnis tersebut tak lain karena kelakukan West yang dianggap tidak sopan pada penyanyi Taylor Swift. Ketika itu ucapannya tersebut dikritik banyak pihak.

10. Mandy Moore (Mblem Clothing Line)
http://hermawayne.blogspot.com
Mandy Moore meluncurkan lini pakaian Mblem pada 2005. Koleksinya ditargetkan sebagai pakaian kontemporer untuk anak muda. Merek ini dijual di department store besar di seluruh negeri. Namun pada 2009, hampir 3 tahun setelah peluncurannya, Moore menutup bisnisnya tersebut. Ia mengaku ingin fokus pada karir musiknya.