Tampilkan postingan dengan label Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anak. Tampilkan semua postingan

5 Kemampuan Hebat Bayi yang Melebihi Orang Dewasa

Bayi yang baru lahir terlihat seperti mahluk lemah yang tidak berdaya namun di balik itu ternyata bayi memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh orang dewasa pada umumnya. Mau tahu kemampuan apa saja yang dimiliki bayi yang baru lahir simak berikut ini seperti di kutip dari detik.com.


1. Naluri yang tajam

Bayi baru lahir dapat melakukan berbagai gerakan refleks otomatis yang diperlukan dalam perkembangannya. Salah satunya adalah ‘refleks menyelam’ atau dikenal juga sebagai respons bradycardic.

Respons ini juga dimiliki anjing laut dan hewan air lainnya. Naluri ini diduga merupakan sisa-sisa evolusi nenek moyang manusia yang berevolusi dari laut.

Contohnya adalah seperti ini: Bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan yang kepalanya terendam air akan menahan nafas secara alami.

Pada saat yang sama, jantung berdetak lebih lambat untuk menghemat oksigen dan sirkulasi darah lebih banyak menuju organ paling vital, yaitu jantung dan otak. Respons pada bayi yang terendam air ini lebih lama dibandingkan yang dimiliki orang dewasa.


2. Cepat belajar

Hampir setiap hal yang dialami bayi akan diingat secara permanen dengan cara membentuk sinaps atau sambungan antar sel otak.

Pada saat bayi berusia 3 tahun, telah terbentuk sekitar 1.000 triliun sambungan di otaknya atau 2 kali lebih banyak dibandingkan yang dimiliki orang dewasa. Namun sejak usia 11 tahun, otak anak-anak kemudian mengurangi sambungan yang dianggap berlebihan.


3. Lebih dapat memahami mekanika kuantum

Mekanika kuantum atau hukum aneh yang mengatur pergerakan partikel dasar sangatlah membingungkan. Pengalaman mengenai realitas yang ditemui sehari-hari membuat manusia sulit memahami mekanika kuantum.

Namun bayi yang baru lahir belum terbiasa dengan realitas apapun, dan dengan demikian merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat secara intuitif memahami mekanika kuantum.

Sampai usia 3 bulan atau lebih, bayi tidak memiliki pemahaman bahwa benda hanya bisa berada di satu tempat pada satu waktu.

Sebelum usia itu, eksperimen dan permainan seperti 'Ciluk Ba' menunjukkan bahwa bayi berpikir objek yang tersembunyi bisa ada di mana saja. Hal ini merupakan petunjuk mengenai intuisi bayi dalam memahami mekanika kuantum.


4. Mengenali irama

Semua bayi dilahirkan memiliki sensasi untuk merasakan irama. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian tahun 2009 di mana tim peneliti di Eropa memainkan drum secara berirama kepada bayi berusia 2 - 3 hari.

Iramanya sesekali berdetak kencang, kemudian beberapa kali memainkan irama yang mengganggu dan pada suatu waktu berhenti.

Elektroda yang menempel pada kulit kepala bayi mengungkapkan bahwa otak bayi merespons irama ini. Hal ini mengindikasikan bahwa harapannya untuk mendengar irama terganggu dan bisa merasakan irama secara tajam.

Para peneliti berpendapat, mungkin detak jantung ibu mengajarkan irama kepada bayi sewaktu di dalam kandungan. Para ilmuwan kemudian beranggapan bahwa bayi dapat mempelajari makna perkataan orangtua serta mempelajari bahasa hanya dari iramanya saja.


5. Menjadi lucu

Bayi menjadi lucu bukan tanpa alasan. Semua bayi dilahirkan lucu untuk menggugah insting melindungi dari orang dewasa.

Dalam penelitian yang dipublikasikan tahun 2011 lalu, tim psikolog dari Cina dan Kanada menemukan bahwa bayi dinilai lebih imut dan lucu dibanding anak-anak.

Tingkat kelucuan ini akan turun saat bayi menginjak usia 4 tahun. Pada bayi, penampilan yang lucu ini benar-benar masalah hidup dan mati. Penelitian lain menemukan bahwa bayi yang memiliki mata kecil, dahi datar dan wajah persegi cenderung tidak mendapat perhatian dari orangtuanya.

[Berita Anak] Rahasia Agar Anak Menjadi Baik: CUKUP TIDUR






Para peneliti di Universitas McGill menemukan rahasia agar anak bertingkah baik.

Sebuah pernyataan dari Douglas Mental Health University Institute, sebuah institut kelas dunia yang berafiliasi dengan Universitas McGill, menyoroti sebuah penelitian baru yang menemukan bahwa tidur 27 menit lebih lama di antara anak usia 7 sampai 11 tahun membantu mereka mengontrol emosi dan membatasi perilaku impulsif di sekolah. Penelitan ini juga menemukan bahwa pengurangan waktu tidur selama 54-menit terkait dengan pengurangan pengendalian emosi dan penignkatan perilaku impulsif.

"Penemuan baru ini mendukung pentingnya tidur bagi anak usia sekolah," kata Reut Gruber, peneliti di Douglas Mental Health University Institute dan profesor di Departemen Psikiatri di Universitas McGill. "Kita perlu menyediakan edukasi tentang tidur bagi para orang tua, pendidik, dan siswa-siswi dengan menampilkan data pengaruh kritis tidur terhadap kinerja di siang hari. Tidur harus diprioritaskan."

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian yang menganalisis efek dari waktu tidur terhadap perilaku anak di sekolah hanya sedikit, meskipun banyak penelitian yang menunjukkan pentingnya tidur terhadap kewaspadaan dan fungsi lain. Para peneliti tersebut mengamati bahwa sekitar 64 persen dari anak usia sekolah pergi tidur setelah jam 9 malam dan 43 persen dari anak laki-laki usia 10-11 tahun tidak tidur sesuai anjuran.

Selama penelitian, Gruber dan tim risetnya menemukan bahwa pada anak usia sekolah yang sehat tidur lebih lama terkait dengan kinerja yang lebih bagus dalam tes IQ. Tidur rata-rata 10 jam tiap malam disebutkan terkait dengan prestasi yang bagus. Gruber dan rekan-rekannya berharap untuk mengedukasi dewan sekolah mengenai pengaruh tidur tidak cukup terhadap perilaku anak di sekolah.

Kajian Gruber yang berjudul “Impact of Sleep Extension and Restriction on Children’s Emotional Liability and Impulsivity" baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.


belljarnews
=============================

Jagalah anak anda dari bermain-main playstation, PC, laptop, smartphone, maupun gadget2 lain, ataupun menonton tv sampai larut malam.

Ternyata waktu tidur bisa mempengaruhi perilaku anak.

Bisa jadi tawuran sekolah yang terjadi salah satu pengaruhnya adalah karena siswa kurang tidur pada begadang sehingga kontrol emosinya menjadi kurang baik dan sering bertingkah impulsif meledak-ledak.



Inga...inga.... tidur penting untuk anak,
kalo bikin anak, meniduri itu penting.