Kisah Ilmuwan yang Bekerja Jadi Tukang Cium Bau Badan
Bagi kebanyakan orang, bau badan merupakan hal yang sangat dihindari
karena mengganggu kenyamanan. Namun bagi ilmuwan yang satu ini, bau
badan adalah sumber mata pencaharian. Ya, dia adalah seorang pengamat
bau badan profesional.
Lemari pendingin di laboratorium Dr George Preti penuh dengan bau tidak sedap. Bukan karena pemiliknya yakni ilmuwan berusia 68 tahun ini malas membersihkan, melainkan karena isinya memang beragam sampel bau khususnya bau badan.
Di dalam kulkas tersebut tersimpan berbagai jenis bau dai setiap bagian tubuh, mulai dari ketiak hingga selangkangan. Baunya bervariasi, tidak ada yang sama dan tentunya tidak ada yang cukup harum untuk dinikmati.
"Bau badan manusia tidak seragam. Rambutmu baunya beda dengan mulutmu, mulut beda dengan ketiak, ketiak beda dengan selangkangan, dan bau selangkangan berbeda dengan bau kaki," kata Dr Preti seperti dikutip dari MensHealth.com, Senin (7/1/2013).
Sebagai pengamat bau badan yang semuanya tidak harum, Dr Preti juga memiliki bau favorit yakni bau 3-methyl-2-hexenoic acid. Senyawa ini terkandung dalam keringat manusia dan dideskripsikan sebagai bau yang unik dan sangat mudah dikenali.
"Ini adalah senyawa kompleks dari keringat yang menyebabkan baunya sangat bisa dikenali," kata Dr Preti yang mengatakan bahwa bau ini banyak dijumpai di ketiak terutama saat sedang berkeringat.
Dr Preti baru bekerja sebagai pengamat bau badan kurang dari 40 tahun, yakni sejak bergabung di Monell Chemical Senses Center Philadelphia tahun 1971. Beberapa temuannya antara lain bahwa bau badan laki-laki bisa mengurangi ketegangan dan meningkatkan relaksasi pada perempuan.
Selain meneliti, ia juga melayani pengobatan terutama untuk kasus-kasus langka seperti trimethylaminuria atau kelainan yang membuat bau badan seseorang jadi amis seperti ikan busuk. Diperkirakan hanya ada 700 kasus di dunia, 115 kasus di antaranya adalah pasien Dr Preti.41
Lemari pendingin di laboratorium Dr George Preti penuh dengan bau tidak sedap. Bukan karena pemiliknya yakni ilmuwan berusia 68 tahun ini malas membersihkan, melainkan karena isinya memang beragam sampel bau khususnya bau badan.
Di dalam kulkas tersebut tersimpan berbagai jenis bau dai setiap bagian tubuh, mulai dari ketiak hingga selangkangan. Baunya bervariasi, tidak ada yang sama dan tentunya tidak ada yang cukup harum untuk dinikmati.
"Bau badan manusia tidak seragam. Rambutmu baunya beda dengan mulutmu, mulut beda dengan ketiak, ketiak beda dengan selangkangan, dan bau selangkangan berbeda dengan bau kaki," kata Dr Preti seperti dikutip dari MensHealth.com, Senin (7/1/2013).
Sebagai pengamat bau badan yang semuanya tidak harum, Dr Preti juga memiliki bau favorit yakni bau 3-methyl-2-hexenoic acid. Senyawa ini terkandung dalam keringat manusia dan dideskripsikan sebagai bau yang unik dan sangat mudah dikenali.
"Ini adalah senyawa kompleks dari keringat yang menyebabkan baunya sangat bisa dikenali," kata Dr Preti yang mengatakan bahwa bau ini banyak dijumpai di ketiak terutama saat sedang berkeringat.
Dr Preti baru bekerja sebagai pengamat bau badan kurang dari 40 tahun, yakni sejak bergabung di Monell Chemical Senses Center Philadelphia tahun 1971. Beberapa temuannya antara lain bahwa bau badan laki-laki bisa mengurangi ketegangan dan meningkatkan relaksasi pada perempuan.
Selain meneliti, ia juga melayani pengobatan terutama untuk kasus-kasus langka seperti trimethylaminuria atau kelainan yang membuat bau badan seseorang jadi amis seperti ikan busuk. Diperkirakan hanya ada 700 kasus di dunia, 115 kasus di antaranya adalah pasien Dr Preti.41