10 Hukuman Paling Kejam DiDunia Kuno
Hukuman
mati sudah ada sejak jaman dahulu di berbagai negara. Sampai
sekarangpun walau kehadirannya masing masih menimbulkan perdebatan,
namun dibeberapa negara masih diterapkan hukuman mati. Berikut ini
hukuman mati kuno paling mengerikan yang pernah dikenal dari berbagai
negara. sebagian besar sudah tidak diberlakukan lagi.
1. Garrote
Garrote adalah adalah alat hukuman mati yang umum pada jaman dulu. Alat ini digunakan untuk mencekik leher seseorang sampai mati atau bisa juga digunakan untuk mematahkan leher seseorang. Biasanya garrote ini berbentuk kursi, dimana tahanan duduk disana dan algojo akan berdiri dibelakangnya sambil mengencangkan besi yang akan menekan leher tahanan. Alat ini digunakan di Spanyol sampai akhirnya dilarang pada tahun 1978 setelah terakhir digunakan pada tahun 1977. Andora adalah negara yang terakhir melarang penggunaan garrote, yaitu di tahun 1990.
2. Scaphism
Scaphism adalah metode hukuman mati yang dilakukan oleh orang persia kuno. Scaphism ini dilakukan dengan menempatkan orang pada sebuah perahu atau balok kayu dengan muka menghadap ke atas. Orang yang dihukum tersebut akan dipaksa meminum susu dan madu hingga diare berat, sedangkan tubuhnya akan dilumuri madi madu sehingga menarik serangga pada dirinya. Korban yang tak berdaya tersebut akan tetap mengambang di rawa dan berada disitu bersama kotorannya. Sehingga lama kelamaan korban akan mati akibat banyaknya serangga yang berkembang biak pada tubuhnya. Hukuman ini dirancang agar korban mengalami kematian yang lama dan menyakitkan.
3. Flaying
Flaying ada proses pemisahan kulit dari dagingnya. Pada hewan yang akan dikonsumsi proses ini dikenal dengan nama dikuliti. Flaying ini digunakan untuk melakukan hukuman terhadap seseorang dengan cara dikuliti hidup-hidup. Flaying ini ada proses hukuman yang kerap dilakukan pada jaman Asiria kurang lebih 20 SM – 15 SM.
4. Lingchi
Ling Chi atau mengiris pelan-pelan, adalah jenis hukuman yang kerap dilakukan di China dari tahun 900 AD sampai 1905 AD. Biasanya yang terkena hukuman ini adalah yang dianggap melakukan pelanggaran berat seperti pemkhianatan pengkhianatan atau pembunuhan terhadap orang tua kandung. Proses hukuman ini akan menempatkan orang pada sebuah bingkai kayu yang biasanya diletakkan di hadapan umum, kemudian daging orang tersebut akan di iris. Seiring berjalannya waktu, dalam proses ini korban akan diberi opium yang mungkin sebagai pereda sakit sehingga mencegah pingsan.
5. Breaking Wheel
Breaking Wheel adalah alat hukuman mati yang kerap digunakan pada abad pertengahan. Hukuman ini kerap digunakan di Perancis, Jerman, Denmark, Swedia, Rumania, Rusia, Amerika dan beberapa negara lain. Biasanya Breaking Wheel ini akan berbentuk roda besar lalu korban diikat di roda itu, namun roda di beri duri kemudian korban diikat diatasnya kemudian dipukul dengan gada besi sehingga duri di roda itu akan menembus tubuh korban.
6. Brazen Bull
Brazen Bull atau Bronze Bull atau Sicilian bull adalah alat penyiksaan atau eksekusi mati pada jaman yunani kuno. Alat ini akan berbentuk sebuah banteng yang terbuat dari besi, yang mempunya pintu pada satu sisi. korban akan dimasukkan didalamnya, dan api akan dinyalan dinyalakan di bawah banteng itu, sehingga lama kelamaan korban akan mati terpanggang hidup-hidup.
7. Disembowelment
Disembowelment adalah sebuah eksekusi hukuman mati yang dilakukan dengan mengeluarkan sebagian dari isi tubuh, biasanya perut. Organ terakhir yang biasanya dileuarkan dikeluarkan adalah jantung dan paru-paru, hal ini dilakukan agar menjaga korban hidup selama mungkin merasakan penderitaannya. Disembowelment di Jepang kerap menjadi ritual cara bunuh diri atau kerap disebut Seppuku.
8. Boiling
Boiling adalah eksekusi dimana korban akan ditaruh ke dalam sebuah mangkuk besar yang diisi air kemudian dipanaskan sampai mendidih. Kadang juga korban akan dipaksa masuk ke dalam air atau minyak yang sudah mendidih. Cara ini sering digunakan di Rusia atau Eropa sekitar 3000 tahun yang lalu. Jenis hukuman ini akan menimbulkan efek kematian yang menyakitkan dan perlahan.
9. Impalement
Impalement mungkin metode yang paling menyakitkan. prosesi Impalement akan menusuk korban dengan benda asing, bisa panah, tombak ataupun bahkan pasak. Penetrasi benda tersebut bisa melalui dubur, vagina ataupun mulut kadang tembus secara vertikal dari atas sampai bawah. Metode ini sangat menyakitkan, dan kerap digunakan pada masa kerajaan Neo Asiria, kerajaan Yunani dan kerajaan Romawi.
10. Drawing and Quartering
Pada proses hukuman ini korban akan di gantung kemudian tubuh nya di potong menjadi beberapa bagian. Hukuman ini kerap dilakukan di Inggris di abad pertengahan. Hukuman ini dilakukan pada orang yg melakukan tindak kejahatan tingkat tinggi yang dianggap lebih kejam dari pembunuhan dan kejahatan lainnya. Biasanya hukuman ini diberlakukan kepada penjahat laki-laki. Proses hukuman ini, korban akan di tempatkan di tiang gantungan, kemudian sesaat sebelum tewas, tubuh korban akan di Disembowelment, kemudian dikebiri. kemudia kemudian isi perut korban akan dibakar, dan setelah korban meninggal, tubuhnya akan dipisahkan menjadi 4-5 bagian, biasanya bagian ubuh tubuh kepala akan dipajang di kota sebagai bentuk peringatan kepada orang-orang.
1. Garrote
Spoilerfor :
Garrote adalah adalah alat hukuman mati yang umum pada jaman dulu. Alat ini digunakan untuk mencekik leher seseorang sampai mati atau bisa juga digunakan untuk mematahkan leher seseorang. Biasanya garrote ini berbentuk kursi, dimana tahanan duduk disana dan algojo akan berdiri dibelakangnya sambil mengencangkan besi yang akan menekan leher tahanan. Alat ini digunakan di Spanyol sampai akhirnya dilarang pada tahun 1978 setelah terakhir digunakan pada tahun 1977. Andora adalah negara yang terakhir melarang penggunaan garrote, yaitu di tahun 1990.
2. Scaphism
Spoilerfor :
Scaphism adalah metode hukuman mati yang dilakukan oleh orang persia kuno. Scaphism ini dilakukan dengan menempatkan orang pada sebuah perahu atau balok kayu dengan muka menghadap ke atas. Orang yang dihukum tersebut akan dipaksa meminum susu dan madu hingga diare berat, sedangkan tubuhnya akan dilumuri madi madu sehingga menarik serangga pada dirinya. Korban yang tak berdaya tersebut akan tetap mengambang di rawa dan berada disitu bersama kotorannya. Sehingga lama kelamaan korban akan mati akibat banyaknya serangga yang berkembang biak pada tubuhnya. Hukuman ini dirancang agar korban mengalami kematian yang lama dan menyakitkan.
3. Flaying
Spoilerfor :
Flaying ada proses pemisahan kulit dari dagingnya. Pada hewan yang akan dikonsumsi proses ini dikenal dengan nama dikuliti. Flaying ini digunakan untuk melakukan hukuman terhadap seseorang dengan cara dikuliti hidup-hidup. Flaying ini ada proses hukuman yang kerap dilakukan pada jaman Asiria kurang lebih 20 SM – 15 SM.
4. Lingchi
Spoilerfor :
Ling Chi atau mengiris pelan-pelan, adalah jenis hukuman yang kerap dilakukan di China dari tahun 900 AD sampai 1905 AD. Biasanya yang terkena hukuman ini adalah yang dianggap melakukan pelanggaran berat seperti pemkhianatan pengkhianatan atau pembunuhan terhadap orang tua kandung. Proses hukuman ini akan menempatkan orang pada sebuah bingkai kayu yang biasanya diletakkan di hadapan umum, kemudian daging orang tersebut akan di iris. Seiring berjalannya waktu, dalam proses ini korban akan diberi opium yang mungkin sebagai pereda sakit sehingga mencegah pingsan.
5. Breaking Wheel
Spoilerfor :
Breaking Wheel adalah alat hukuman mati yang kerap digunakan pada abad pertengahan. Hukuman ini kerap digunakan di Perancis, Jerman, Denmark, Swedia, Rumania, Rusia, Amerika dan beberapa negara lain. Biasanya Breaking Wheel ini akan berbentuk roda besar lalu korban diikat di roda itu, namun roda di beri duri kemudian korban diikat diatasnya kemudian dipukul dengan gada besi sehingga duri di roda itu akan menembus tubuh korban.
6. Brazen Bull
Spoilerfor :
Brazen Bull atau Bronze Bull atau Sicilian bull adalah alat penyiksaan atau eksekusi mati pada jaman yunani kuno. Alat ini akan berbentuk sebuah banteng yang terbuat dari besi, yang mempunya pintu pada satu sisi. korban akan dimasukkan didalamnya, dan api akan dinyalan dinyalakan di bawah banteng itu, sehingga lama kelamaan korban akan mati terpanggang hidup-hidup.
7. Disembowelment
Spoilerfor :
Disembowelment adalah sebuah eksekusi hukuman mati yang dilakukan dengan mengeluarkan sebagian dari isi tubuh, biasanya perut. Organ terakhir yang biasanya dileuarkan dikeluarkan adalah jantung dan paru-paru, hal ini dilakukan agar menjaga korban hidup selama mungkin merasakan penderitaannya. Disembowelment di Jepang kerap menjadi ritual cara bunuh diri atau kerap disebut Seppuku.
8. Boiling
Spoilerfor :
Boiling adalah eksekusi dimana korban akan ditaruh ke dalam sebuah mangkuk besar yang diisi air kemudian dipanaskan sampai mendidih. Kadang juga korban akan dipaksa masuk ke dalam air atau minyak yang sudah mendidih. Cara ini sering digunakan di Rusia atau Eropa sekitar 3000 tahun yang lalu. Jenis hukuman ini akan menimbulkan efek kematian yang menyakitkan dan perlahan.
9. Impalement
Spoilerfor :
Impalement mungkin metode yang paling menyakitkan. prosesi Impalement akan menusuk korban dengan benda asing, bisa panah, tombak ataupun bahkan pasak. Penetrasi benda tersebut bisa melalui dubur, vagina ataupun mulut kadang tembus secara vertikal dari atas sampai bawah. Metode ini sangat menyakitkan, dan kerap digunakan pada masa kerajaan Neo Asiria, kerajaan Yunani dan kerajaan Romawi.
10. Drawing and Quartering
Spoilerfor :
Pada proses hukuman ini korban akan di gantung kemudian tubuh nya di potong menjadi beberapa bagian. Hukuman ini kerap dilakukan di Inggris di abad pertengahan. Hukuman ini dilakukan pada orang yg melakukan tindak kejahatan tingkat tinggi yang dianggap lebih kejam dari pembunuhan dan kejahatan lainnya. Biasanya hukuman ini diberlakukan kepada penjahat laki-laki. Proses hukuman ini, korban akan di tempatkan di tiang gantungan, kemudian sesaat sebelum tewas, tubuh korban akan di Disembowelment, kemudian dikebiri. kemudia kemudian isi perut korban akan dibakar, dan setelah korban meninggal, tubuhnya akan dipisahkan menjadi 4-5 bagian, biasanya bagian ubuh tubuh kepala akan dipajang di kota sebagai bentuk peringatan kepada orang-orang.